Kapolda Jatim: 30.000 Tahfidz dari LDII Dorong Pembentukan Karakter Bangsa
Surabaya (25/12).
DPW LDII dan Majelis Taujih Wa Al-Isryad DPP LDII, bekerja sama dengan MUI Jawa Timur, Pemprov Jatim, dan Yayasan Masjid Al Akbar, menggelar Halaqoh Kubro Tahfidzul Quran 2017. Acara yang dihelat untuk mengukur kemampuan menghafal Alquran para generasi muda LDII itu, dalam catatan Polda Jawa Timur diikuti 30.000 orang.
“Bila panitia melaporkan peserta mencapai 20.600 orang, kami mencatat peserta mencapai 30 ribuan orang,” ujar Kapolda Jatim Irjen (Pol) Machfud Arifin. Dalam sambutannya, Machfud berharap besar, generasi muda LDII yang hadir dalam acara itu sebagai pendorong dan motivator pembentukan karakter bangsa, “Bangsa ini masih bermasalah dengan kedisiplinan, sehingga mengganggu proses pembangunan dan pembentukan jati diri bangsa,” ujar Machfud.
Generasi penghafal Alquran, menurut Mahfudz tak hanya mengkaji kandungan Alquran dan Alhadits, tapi mampu memahami sekaligus melaksanakan nilai-nilai Alquran. Dengan melaksanakan nilai-nilai Alquran terciptalah ketertiban dan keamananan, “Dakwah yang mereka sampaikan bukanlah dakwah yang penuh kebencian dan fitnah,” imbuh Machfud.
Kegiatan halaqoh yang dihelat LDII, menurut Machfud, selaras dengan fokus program pembangunan karakter, yang dilaksanakan pemerintah. Sebab, bangsa yang memiliki karakter yang kuat, bisa menjadi bangsa yang maju, “Karakter bangsa itu sangat penting, karena berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari manusia,” tutur Machfud.
Acara halaqoh kubro yang pertama kali digelar di Jawa Timur ini, dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf yang biasa disapa Gus Ipul. Menurut Gus Ipul, acara yang dihelat DPW LDII Jawa Timur ini mendorong lahirnya para generasi yang ahli di satu bidang, namun hafal Alquran, “Nanti akan lahir dokter tapi hafal Alquran, PNS yang hafal Alquran, tentara yang hafal Alquran, pengusaha yang hafal Alquran, pejabat yang hafal Alquran,” ujar Gus Ipul.
Ia berkeyakinan, Alquran menjadikan setiap profesional menjadi hamba yang bertakwa dan bisa menjadi pemimpin yang bagus dalam masyarakat. Gus Ipul mencontohkan para ulama abad pertengahan yang hafal Alquran, “Umat Islam memiliki pakar kedokteran Ibnu Sina dan sosiolog dan konstruktor Ibnu Khaldun, mereka hafal Alquran sejak umur lima dan tujuh tahun,” ujar Gus Ipul. Ia juga menyebut Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Dinasti Umayyah, yang merupakan pemimpin umat Islam yang membawa Islam dalam masa jaya, juga menghafal Alquran sejak kecil.
Gus Ipul menambahkan, SDM qurani merupakan jaminan membawa Indonesia masuk pada zaman keemasan. Dengan pemimpin yang menjalankan nilai-nilai Alquran, sangat mudah untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Timur Amien Adhy menyatakan acara ini diikuti 21.331 peserta, dengan perincian 6.653 putra, 6.095 putri, 2.928 guru, dan 5673 pendamping. Senada dengan Gus Ipul, Amien menyebut program besar LDII di masa mendatang adalah menciptakan generasi yang profesional religius, “Penjabaran dari generasi profesional religius adalah menciptakan anak-anak yang memiliki kepahaman agama yang kuat, berakhlak mulia, dan mandiri atau tri sukses generasi penerus. Halaqoh ini sebagai salah satu cara menciptakan generasi yang tri sukses,” papar Amien.
Generasi inilah di masa mendatang yang bakal menjadi penggerak pembangunan bangsa, “Mereka adalah generasi yang selalu bahagia karena dekat dan menjadi pilihan Allah, serta dirahmati oleh Allah,” ujar Ustad Abdul Aziz Ridwan Alhafidz. Dalam acara ini diwisuda 50 santri yang telah hafal 30 juz Alquran.
Acara ini dihadiri pula oleh Ketua MUI Jawa Timur KH Abdussomad Buchori, Wakil Ketua Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, dan Direktur Utama Masjid Al Akbar Endro Siswantoro, dan para tokoh ormas Islam lainnya.